Eksistensialisme Mohammad Iqbal
DESKRIPSI BUKU | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Filsafat
Iqbal, pada intinya, adalah filsafat manusia yang disebutnya khudi atau
ego. Khudi atau ego merupakan titik tolak Iqbal dalam menjelaskan alam
dan Tuhan. Potensi manusia, menurutnya, tidak akan habis
diaktualisasikan. Proses aktualisasi manusia bersifat kreatif dan
terus-menerus hingga membuka segala kemungkinan mewujudkan sesuatu yang
baru. Dalam proses penciptaan, manusia bertindak sebagai mitra kerja (co
creator) Tuhan. Disinilah manusia mengemban amanat sebagai khalifah
Tuhan di muka bumi.
Di
dalam mengaktualisasikan tujuannya, menurut Iqbal, manusia harus
menyerap sifat-sifat Tuhan dalam rangka memperkuat ego serta
menyingkirkan segala sesuatu yang memperlemah ego. Sifat-sifat Tuhan
yang harus diserap oleh ego adalah keberanian, toleransi, kasb-i-halal,
kerja kreatif, dan cinta (isyg). Selain itu, faktor-faktor yang
memperlemah ego harus disingkirkan, seperti rasa takut, meminta-minta,
meniru, dan memperbudak.
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar