Majalah Pujangga Baru yang diterbitkan oleh Sutan Takdir Alisjahbana dan Armijn Pane pada 1933 memiliki arti penting bagi perkembangan kebudayaan Indonesia, termasuk di dalamnya perkembangan sastra Indonesia. Buku ini mencoba memetakan cerita pendek (cerpen) yang saat itu masih dianggap sebagai genre baru dalam sastra Indoneia dan mendapat ruang yang cukup luas di majalah Pujangga Baru yang terbit dalam dua periode lantaran terputus oleh pendudukan Jepang pada 1942-1945, sekaligus menganalisis cerpen-cerpen tersebut untuk mengetahui kecenderungan visi pengarang terkait dengan konteks zamannya. Nama-nama besar yang menghidupkan genre cerpen di masa Pujangga Baru adalah H.B. Jassin, Armijn Pane, Trisno Sumardjo, Amal Hamzah, S. Rukiah, Achdiat Kartamihardja, Suwarsih Djojopuspito, Rijono Pratikto, Mundingsari, dan S.M. Ardan. Para sastrawan tersenut mempresentasikan bangsa Indonesia yang tertindas, teraniaya, dan memimpikan sebuah nation di bawah kolonial Belanda dan Jepang dengan perspektif yang kaya.
ISBN | : | 979-3258-57-8 |
|
PENULIS | : | Maria Josephine Kumaat Mantik |
|
PENERBIT | : | WEDATAMA WIDYA SASTRA |
|
Tahun Terbit | : | 2006 |
|
Jumlah Halaman | : | 257 Halaman |
|
Bahasa | : | Indonesia |
|
Cover | : | Soft Cover |
|
Dimensi | : | 14 x 20 cm |
|
Bonus | : | |
|
BERAT | : | 0.30 Kg |
|
HARGA | : | Rp. 34,000 |
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar