Pertimbangan Ekologis Penempatan Situs Masa Hindu-
DESKRIPSI BUKU | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Buku
ini menampilkan sebuah contoh dari hasil penelitian arkeologi Indonesia
dengan pendekatan keruangan dan pendekatan ekologis atas sejumlah besar
situs dalam wilayah yang amat luas. Sifat penelitiannya yang makro
ditunjukkan oleh pengkajian atas 218 situs candi masa Hindu-Buda abad
ke-8-10 (“masa klasik”) dan dalam wilayah yang luasnya lebih dari 1.000
km2 di daerah Yogyakarta.
Kajian
ini merupakan bagian dari upaya untuk menemukan faktor-faktor alam dan
budaya yang mempengaruhi cara manusia memanfaatkan ruang pada masa itu.
Hasil penelitian menyimpulkan bahwa pola persebaran situs-candi di
wilayah ini sejalan dengan aturan pemilihan situs untuk tempat
berdirinya bangunan suci sebagaimana tercantum dalam naskah-naskah kuna
India Manasara-Silpasastra, kecuali beberapa situs yang menyimpang dari asas itu.
Penelitian
pelopor yang dilakukan pada awal tahun 1990-an ini telah mendorong para
arkeolog Indonesia untuk mencoba menerapkannya di berbagai daerah di
Indonesia, baik dari masa prasejarah maupun masa “klasik” Indonesia.
Pendekatan alternatif untuk “menggali” masa lalu seperti ini dapat
membuka aspek-aspek kebudayaan masa lalu yang tersembunyi, seperti
kearifan lingkungan dan pola pemukiman, yang nilai-nilai budayanya dapat
dipelihara dan diteruskan untuk generasi sekarang dan akan datang.
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar